
Tangerang|Bantenews.online
Pondok Pesantren Terpadu Al-Khoiriyatus Sa’adah yang berlokasi di Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menggelar acara Pelepasan Khidmat dan Kenaikan Kelas santri dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Acara ini dipimpin langsung oleh pimpinan pondok, KH. Abdul Matin, dan dihadiri oleh para pengasuh, dewan asatidz, wali santri, Sekdes Matagara Fahroni, serta tokoh masyarakat Desa Matagara Kecamatan Tigaraksa Tangerang Minggu 21/06/2025
Kasi pesantren kemeneg Joni Suhaini menyampaikan, agar anak didik harus semangat, jaga integritas mengikuti aturan yang berlaku di pondok pesantren, Humanis dalam berinteraksi, spiritualitas ditingkatkan lalu akuntabilitas bertanggung jawab atas tugasnya yang diberikan oleh para guru,”ucap kasi Kemenag.
Beliu contoh seperti Ibnu Hajar yang mencari ilmu sampai 40 tahun, bukan waktu sebentar butuh pengorbanan Ibnu hajar terinspirasi melihat batu yang terkikis sedikit demi sedikit dapat belubang, maka itulah ilmu bila terus menerus di asah, menghafal, kemudian dibuktikan oleh perbuatan,”tutup kasi Kemenag.
Sebagai perwakilan pemerintah desa Matagara kepada Desa melalui sekdes Fahroni saat dimintai keterangan, harapan kami selaku pemerintah desa matagara di acara pelepasan siswa/wi Al-Khoeriyatus sa’adah (El,yasa) terus mecetak generasi yang berakhlakul karimah, menjadi putra putri berprestasi berbakti kepada Nusa Bangsa, dan kedua orang tua. dengan ada nya yasayan di desa Matagara kami memotivasi agar bisa terus berkiprah dan mencerdaskan anak-anak kami khususnya desa Matagara umumnya masyarakat luas. kami suport dan memeberi apresisaai kepada yayasan Al-,khoriyatus sa’adah yang di pimpin oleh KH, Nana Fitriyana Abdul Matin,”ucap Fahroni perwakilan pemerintah Desa Matagara.
Dalam sambutannya, KH. Nana Fitriana Abdul Matin menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian para santri selama menimba ilmu dan menjalani khidmat di lingkungan pesantren. Beliau menegaskan bahwa proses pendidikan di pondok pesantren bukan hanya bertujuan mencetak insan berilmu, tetapi juga insan berakhlakul karimah yang siap berkhidmat kepada agama, bangsa, dan masyarakat.
“Kenaikan kelas bukan hanya berarti naik secara akademik, tapi juga harus naik dalam semangat khidmat, disiplin, dan akhlak. Santri adalah harapan umat, dan kalian semua adalah calon pemimpin masa depan,” ujar KH. Abdul Matin di hadapan seluruh hadirin.
Acara berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti penampilan hadrah, pembacaan puisi islami, testimoni khidmat santri akhir, serta pemberian penghargaan kepada santri berprestasi. Momen haru pun terasa saat prosesi pelepasan santri khidmat ditandai dengan pengalungan sorban dan doa bersama.
Wali santri yang turut hadir menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran pondok pesantren atas dedikasi dalam mendidik anak-anak mereka. Harapan besar pun disampaikan agar Pondok Pesantren Terpadu Al-Khoiriyatus Sa’adah terus berkembang dan menjadi mercusuar pendidikan Islam di wilayah Kabupaten Tangerang.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin KH. Abdul Matin, diiringi harapan agar seluruh santri terus istiqamah dalam menuntut ilmu dan berkhidmat demi kemaslahatan umat.
Tim: FMBN